Realitas dunia yang Plural dan Multikultural
semakin disadari dan diyakini oleh umat manusia. Kesadaran ini muncul karena
umat manusia telah mampu melihat jumlah etnis atau bangsa yang beragam di dunia
ini. Kesadaran itu pula mengalami perkembangan sesuai dengan episteme
jamannya.Akan tetapi, tampaknya realitas yang plural dan
multikultural ini belum disadari sepenuhnya dan kalaupun disadari masih enggan
diterima di Indonesia yang masyarakatnya multi etnik, agama, suku, dan warna
kulit. Kondisi semacam ini sebetulnya memiliki tingkat sensitivitas yang cukup
tinggi untuk munculnya berbagai konflik. Keadaan ini ibarat hutan di musim
kemarau panjang, yang siap terbakar kapan saja, ketika ada api yang menyulut
(baik sengaja ataupun tidak). Untuk melihat secara detai silahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar